KARISMATIK (KERAN AIR MINUM SEKOLAH REDAM SAMPAH PLASTIK)


·     Perlindungan dan Pelestarian Lingkungan Hidup - Inovasi Pelayanan Publik

Ringkasan Proposal
PDAM Bandarmasih merupakan perusahaan penyedia air bersih yang memanfaatkan sumber air baku permukaan dengan kapasitas asupan mencapai 2.400 liter per detik. Masalah utama dari kualitas sumber air permukaan adalah produksi sampah domestik. Menurut data dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) tahun 2016, kota Banjarmasin dapat menghasilkan sampah hingga 600 ton per harinya, 15 persen diantaranya merupakan sampah plastik. Menurut Kementerian Kesehatan, sampah plastik merupakan material sisa yang mengandung zat kimia berbahaya bagi lingkungan.
Bentuk kepedulian PDAM Bandarmasih dalam meredam produksi sampah plastik adalah dengan menghadirkan Karismatik (Keran Air Minum Sekolah Redam Sampah Plastik). Dengan menggunakan fasilitas tersebut para siswa dapat membawa botol minuman/tumbler yang dapat diisi ulang, sehingga sampah plastik di kota Banjarmasin dapat direduksi. Kegiatan ini selaras dengan Peraturan Walikota (Perwali) Banjarmasin Nomor 18 Tahun 2016 tentang pengurangan penggunaan kantong plastik guna mengubah pola pikir siswa agar tidak ketergantungan dengan wadah yang dapat merusak lingkungan.
Sejak tahun 2015 telah dibangun 11 unit di 11 sekolah dengan sumber dana berasal dari Corporate Social Responsibility (CSR). Manfaat yang dirasakan setelah adanya inovasi ini adalah menumbuhkan budaya baru dalam penurunan produksi sampah plastik. Hanya dengan membiasakan mengisi ulang botol minuman yang dibawa dari rumah. Karismatik dapat mereduksi sampah plastik di sekolah sebesar 49 persen.

A. Tujuan Inisiatif
1. Gambarkan/Jelaskan tujuan inisiatif ("gagasan") munculnya inovasi ini
Jawaban:
 Tujuan dari Inovasi Karismatik adalah:
1. Meredam produksi sampah plastik di sekolah dengan pendekatan realistik.
Plastik kemasan adalah barang sekali pakai yang berbahaya bagi lingkungan dan ekosistem. Dikutip dari Geotimes, plastik dapat terurai setelah 1.000 tahun di dalam tanah. Plastik memiliki rantai karbon yang panjang sehingga sulit diurai oleh mikroorganisme tanah.
2. Turut Mendukung Peraturan Walikota Banjarmasin dalam pengurangan sampah plastik.
Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mewujudkan lingkungan yang baik serta mengingat penggunaan plastik telah menjadi permasalahan lingkungan, maka Walikota Banjarmasin mengeluarkan Perwali Nomor 18 Tahun 2016. PDAM mendukung peraturan tersebut dengan menjadikan Karismatik inovasi yang berkelanjutan.
3. Menurunkan transaksi jual beli siswa terhadap air kemasan.
Dengan menekan transaksi jual beli dapat melindungi siswa dari bahaya bahan kimia yang terkandung dalam kemasan plastik.

B. Keselarasan Dengan Kategori Yang Dipilih
2. Jelaskan keterkaitan inovasi dengan kategori yang dipilih.
Jawaban:
Karismatik adalah bentuk dukungan PDAM terhadap siswa untuk membudayakan penggunaan botol minuman. Botol yang mereka bawa dapat diisi ulang setiap saat, sehingga transaksi jual beli air minum kemasan dapat ditekan. Dengan berkurangnya transaksi tersebut diharapkan akan berdampak pada produksi sampah yang dihasilkan di sekolah.
Sekolah yang senantiasa bersih dan nyaman merupakan wujud cinta siswa terhadap lingkungan. Kebiasaan diet plastik sejak usia dini merupakan bentuk perlindungan dan kelestarian hidup di masyarakat. Inovasi ini sejalan dengan Peraturan Walikota Banjarmasin Nomor 18 Tahun 2016 dalam rangka pengurangan penggunaan plastik di Kota Banjarmasin.

C. Signifikansi (Arti Penting)
3. Jelaskan bagaimana inisiatif ini berperan penting dalam mengatasi kekurangan/ kelemahan tata kelola, administrasi umum atau pelayanan publik di suatu negara atau wilayah tertentu. Inisiatif tersebut harus berdampak positif terhadap kelompok-kelompok penduduk, termasuk kelompok yang rentan (yaitu anak-anak, perempuan, orang tua, orang cacat, dll.) dalam konteks negara atau wilayah Anda.
Jawaban:
Inovasi Karismatik memiliki dampak positif bagi siswa dan warga yang tinggal di lingkungan sekolah. Karismatik memotivasi siswa untuk mereduksi konsumsi air kemasan. Sehingga produksi sampah berkurang dan membuat lingkungan lebih bersih dan nyaman. Kebersihan dan kenyamanan sekolah akan menular ke lingkungan dimana sekolah itu berada bahkan dapat diterapkan siswa di sekitar tempat tinggal mereka.
Belum tersedianya pelayanan publik dalam bentuk air siap minum di sekolah merupakan peluang sekaligus tantangan bagi PDAM. Apabila terus diabaikan berarti sama dengan membiarkan siswa untuk selalu memproduksi sampah tanpa batas dan membiarkan mereka mengkonsumsi air kemasan yang beresiko mengandung penyakit dari kandungan plastik.
Karismatik dibangun rata-rata sebanyak 2 unit setiap tahun, total hingga tahun 2019 sebanyak 11 unit. Dari hasil survey yang dilakukan PDAM Bandarmasih pada tahun 2018 kepada 600 siswa, 525 siswa diantaranya memanfaatkan air dari Karismatik dengan intensitas rata-rata penggunaan 2 kali dalam sehari. Dari hasil data tersebut diketahui sebanyak 49 persen produksi sampah yang dapat diredam di sekolah.

D. Inovasi
4. Jelaskan mengapa inisiatif ini inovatif dalam konteks negara atau wilayah Anda.
Jawaban:
Sosialisasi kebersihan, kampanye sampah, dan edukasi lingkungan merupakan beberapa contoh pengurangan sampah plastik dengan pendekatan persuasif dan edukatif. Karismatik hadir dengan pendekatan realistik dimana pengurangan sampah dilakukan dengan melakukan praktik secara langsung. Tanpa disadari siswa terus bergerak aktif dalam pengurangan penggunaan sampah plastik. Suatu produk yang inovatif dari PDAM bagi warga kota Banjarmasin pada umumnya.
Keunikan lainnya adalah kemampuan PDAM mengubah air bersih menjadi air siap minum. Air yang terdapat dalam pipa bisa saja terkontaminasi akibat adanya jaringan yang rusak, tetapi air tetap dapat dikonsumsi. Ini dikarenakan pada instalasi Karismatik ditambahkan alat penyaring khusus.

Gambar 1. Desain Karismatik
5. Jelaskan apakah inovasi ini asli atau apakah itumerupakan adaptasi/modifikasi/replikasi dari konteks lain.
Jawaban:
Telah terukir peristiwa penting dalam sejarah Indonesia dibidang air minum, yakni pada tanggal 8 September 1999. PDAM Kabupaten Buleleng dinobatkan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia sebagai PDAM pertama yang menyediakan air siap minum langsung dari keran dengan standar Departemen Kesehatan dan World Health Organization (WHO). Inovasi ini kemudian diadaptasi oleh PDAM kota Banjarmasin dan dihadirkan dalam bentuk Keran Air Minum Sekolah yang dapat meredam produksi sampah plastik.

E. Transferabilitas
6. Apakah inovasi tersebut memiliki potensi dan/atau terbukti telah diterapkan dan diadaptasi (disesuaikan) ke dalam konteks lain (misalnya negara atau wilayah lain) ?
Jika ya, tolong jelaskan di mana dan bagaimana prosesnya
Jawaban:
Pengembangan dan peningkatan Inovasi Karismatik sangat memungkinkan untuk direplikasi. Bagian yang dapat direplikasi meliputi desain bangunan, teknologi, instalasi dan sistem pengelolaannya. Semua bentuk replikasi pada umumnya memiliki tujuan yang bernilai positif bagi sasaran inovasi. Beberapa PDAM yang menyediakan keran air minum di sekolah diantaranya PDAM Kota Malang dan Surabaya.

F. Sumber Daya
7. Sumber daya apa (yaitu keuangan, manusia atau lainnya) yang digunakan untuk melaksanakan inovasi tersebut? Pemangku kepentingan lain mana di dalam institusi yang terlibat dan memberikan kontribusi dalam memunculkan dan melaksanakan inisiatif ini?
Langkah-langkah/strategi apa yang dilakukan inovator dalam memobilisasi/ menggerakkan seluruh sumber daya internal maupun eksternal?
Bagaimana keberlanjutan sumber daya yang digunakan dalam inovasi ini? Apakah hingga saat ini sumber daya masih tersedia?
Jawaban:
Ada beberapa sumber daya yang dimanfaatkan pada inovasi Karismatik, yaitu manusia, alam, peralatan, dan keuangan. Langkah-langkah yang dilakukan agar semuanya tetap bergerak adalah dengan mengembangkan keahlian karyawan melalui pelatihan, melakukan pemeliharaan sungai, merawat peralatan teknis, serta mempertahankan alokasi pembiayaan pembangunan Karismatik.
Hingga tahun 2019 semua sumber daya masih tersedia dan berjalan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Karyawan PDAM sebagai sumber daya manusia yang ada, setiap bulan selalu melakukan pengecekkan kandungan air pada Karismatik, sistem pompa terus beroperasi dan dirawat, jaringan perpipaan yang rusak diperbaiki, dan setiap tahun disediakan dana untuk pembangunan Keran Air Minum.


 Gambar 2. Pompa Air PDAM

8. Jelaskan apakah dan bagaimana inovasi ini berkelanjutan (meliputi aspek-aspek sosial, ekonomi dan yang berhubungan dengan lingkungan).
Jawaban:
Keberlanjutan inovasi ditinjau dari aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan
1. Aspek Sosial
Beban orang tua dalam pemenuhan kebutuhan anak mereka selama berada di sekolah menjadi terbantu. Karismatik menjadi kebanggaan siswa, guru, dan orang tua. Citra sekolah menjadi lebih baik dengan adanya Karismatik.
2. Aspek Ekonomi
Karismatik bersumber dari dana Corporate Social Responsibility (CSR). Sejak tahun 2015 telah dibangun 11 unit di 11 sekolah. Pasca inovasi, transaksi jual beli siswa terhadap air kemasan menurun dari rata-rata 3 kali menjadi 1 kali per hari. Secara tidak langsung siswa dapat menghemat uang saku mereka.
3. Aspek Lingkungan
Karismatik dinilai dapat menekan produksi sampah plastik, sebanyak 90 persen dari 600 siswa setuju bahwa inovasi ini sangat bermanfaat bagi lingkungan. Bahkan setiap tahun beberapa sekolah mengajukan permohonan pembangunan.
G. Dampak
9. Apakah inovasi ini telah dievaluasi secara resmi skala dampaknya, melalui evaluasi internal atau eksternal misalnya evaluasi yang dilakukan oleh APIP atau lembaga lain yang relevan.
Jawaban: Ya
10. Jelaskan bagaimana inovasi ini dievaluasi dampaknya pada:
  • Target/kelompok sasaran.
  • Kelompok masyarakat di luar kelompok sasaran.
  • Aspek tata pemerintahan instansi (misalnya efisiensi anggaran, perbaikan proses bisnis, kolaborasi antar satuan unit kerja/perangkat daerah dan/atau pemangku kepentingan lainnya, tingkat akuntabilitas).
Jawaban:
Karismatik dievaluasi oleh Komite Kepatuhan Internal (KKI) bersama departemen terkait di lingkungan PDAM Bandarmasih. KKI berperan dalam pengawasan kegiatan dari perencanaan hingga realisasi.
Evaluasi melibatkan beberapa objek diantaranya siswa sebagai kelompok sasaran utama, lingkungan sekolah, serta kandungan air minum sebagai barang yang dikonsumsi. Evaluasi dilakukan dengan beberapa cara yaitu melakukan kegiatan kuisioner, wawancara, serta uji laboratorium.
11. Indikator-indikator apa yang digunakan dalam evaluasi itu
Jawaban:
Indikator yang digunakan dalam proses evaluasi kuisioner adalah intensitas penggunaan Karismatik, penggunaan botol minuman, dan reduksi sampah pasca inovasi. Sedangkan pada proses wawancara adalah performa dari bangunan dan  instalasi. Semua indikator menjadi parameter kemampuan Karismatik dalam menekan produksi sampah plastik.
PDAM menguji kandungan air pada Karismatik sesuai dengan persyaratan air minum pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010. Pengujian dilakukan setiap bulan dengan memperhatikan indikator kandungan mikrobiologi, kimia anorganik, kandungan fisik dan kimia lainnya. Tujuannya agar siswa selalu aman dalam mengkonsumsi air yang  tersedia.
12. Gambarkan/apa hasil evaluasi tersebut?
Jawaban:
Pada tahun 2018 telah dilakukan kuisioner dengan melibatkan 600 anak di 9 sekolah kota Banjarmasin. Terdapat 87,6 persen anak yang menggunakan air dari Karismatik dan 76,8 persen diantaranya membawa botol minuman sendiri. Budaya baru ini dapat mereduksi produksi sampah plastik di sekolah-sekolah tersebut dari sekitar 30,4 kg menjadi 15,6 kg per harinya. Penurunan ini selaras dengan turunnya sampah plastik di tingkat kota Banjarmasin dari 15 menjadi 12,77 persen menurut data DLH.
Dari data hasil uji laboratorium di PDAM Bandarmasih, Karismatik menghasilkan air yang memenuhi persyaratan. Karismatik dapat dinikmati oleh siswa dan kelompok masyarakat yang ada disekitarnya dengan aman dan terjamin.

H. Keterlibatan Pemangku Kepentingan
13. Jelaskan pemangku kepentingan mana yang terlibat, dan apa peran dan kontribusi mereka dalam merancang, melaksanakan dan mengevaluasi inovasi ini.
Jawaban:
Adapun beberapa keterlibatan pemangku kepentingan pada Inovasi ini adalah:
1. PDAM Bandarmasih
PDAM sebagai penanggungjawab kegiatan pembangunan inovasi Karismatik. Memastikan fungsinya dapat berjalan dengan baik dan dapat memberikan kemudahan. Melakukan pengawasan kandungan air setiap bulan atau yang bersifat insidental.
2. Sekolah Terkait
Sekolah berperan dalam melakukan kontrol dan pemeliharaan terhadap kinerja Karismatik. Performa yang baik memudahkan siswa dalam memanfaatkannya. Beberapa sekolah memaksimalkan inovasi ini dengan memberikan himbauan kepada siswa untuk selalu membawa botol air minum dari rumah.

 Gambar 3. Penggunaan Keran Air Siap Minum Sekolah

3. Pemerintah Kota Banjarmasin
Pada awal tahun 2019, Pemerintah Kota Banjarmasin mendongkrak upaya pengurangan sampah plastik dengan Gerakan 1.000 Tumbler yang digiatkan ke beberapa sekolah di bawah naungan Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin. Gerakan ini senada dengan tujuan Karismatik dalam menekan produksi sampah plastik.

I. Pelajaran Yang Dipetik
14. Gambarkan pelajaran apa yang dipetik, serta usulan ide agar inovasi ini dapat ditingkatkan lebih lanjut atau gambarkan kekhususan inovasi yang membuat inovasi ini hebat, yang membawa perubahan yang lebih cepat dan lebih luas.
Jawaban:
PDAM dan pihak terkait dapat berkoordinasi dengan baik dalam mengembangkan Karismatik. Inovasi ini tidak hanya dapat dihadirkan di sekolah, tetapi juga dapat dibangun ditempat lain seperti instansi pemerintah, pasar, taman, tempat ibadah atau yang lainnya.


 Gambar 4. Belajar di Lapangan

Karismatik dapat menghadirkan air siap minum dengan standar lulus uji laboratorium. Ia dapat dikembangkan dengan menghasilkan produk minuman dengan rasa yang berbeda. Karismatik dapat dikombinasikan dengan larutan minuman lainnya demi menarik perhatian. Apabila Karismatik sudah ada dimana-mana tidak menutup kemungkinan budaya isi ulang botol minuman akan tumbuh di masyarakat. Sehingga pengurangan sampah di suatu wilayah dapat ditekan secara optimal dengan cara yang unik.

Comments

Aksesoris Pipa PDAM

Aksesoris Pipa PDAM

METODE PENURUNAN ANGKA NRW

Penanggulangan Gangguan Air Minum